Mata Najwa 10 Februari 2016 FULL ~ MELAWAN NEGARA
Rakyat biasa harus lancang berpekara membela diri sendiri menjadi pengacara. Saat negara menginjak hak hidup mereka. Orang-orang bersahaja dipaksa berpekara. Memilih jalur hukum mebela nasib walau dunia hukum sepenuhnya asing. Tak ada pengacara yang membela, mungkin karena mereka bukan siapa-siapa. Sebutlah mereka melek hak kewargaaan atau kedzaliman sudah teramat keterlaluan. Mereka mengetuk pintu peradilan dengan keras. Saat hak yang paling dasar telah dirampas. Kenyataannya sebagian mereka berhasil mengoreksi wajah negara yang tidak adil. Setiap orang-orang kecil bertindak. Kita melihat wajah negara terkoreksi lebih bijak. Jangan pernah takut membela hak Anda. Sebab keadilan bukan soal siapa tetapi apa dan bagaimana.
Mata Najwa 12 Agustus 2015 ~ Kocok Ulang Kabinet
Menteri-menteri boleh silih berganti tapi Tuan Presiden tak boleh kehilangan arah dan visi. Buat rakyat siapa Menterinya tak soal tapi ke mana arah negara dibawa ini menjadi pasal. Menteri-menteri hanya pelaksana dari kemauan dan capaian Nawacita. Presiden sebagai penunjuk arah, bukan pekerja atau pendengar titah. Menteri tak boleh hanya cakap bekerja
tapi ternyata tak bisa dipercaya. Berjuang mewujudkan Nawacita bukan sekadar memasarkan bisnis negara. Kita butuh Mentri Ekonomi yang menunjang mengatasi besarnya pasak dari tiang. Membangun Indonesia dalam prioritas dan itu seharusnya hajat hidup orang banyak. Selamat datang Menteri-menteri pengganti, jangan pernah lupa untuk siapa Anda mengabdi.
Mata Najwa 12 September 2015 ~ CINTA UNTUK NEGERI
Tanah air adalah sebuah buku yg terbuka, setiap generasi harus mengisinya dengan karya yang menjadi pena adalah kebaikan, yang menjadi tinta adalah kemanusiaan. Masa depan bangsa menjadi karya bersama, dari rakyat jelata hingga pemimpin di singgasana. Yang harus dibabat adalah egoisme dan kebencian, yang mesti dirajut ialah solidaritas dan kepedulian. Sebab Indonesia dibangun tokoh-tokoh yg memandang jauh ke depan, bukan hanya sibuk sandang pangan apalagi perhiasan. Saatnya yang muda yang berperan dengan kreativitas yang tak gampang padam. Jangan takut dengan kegagalan, kerja keras dulu, pencapaian menyusul kemudian. Bekerja dan berbuatlah dengan sebait puisi, aku mau berkarya seribu tahun lagi.
Mata Najwa 16 September 2015 -~ DPR Dalam Pengawasan Rakyat
Hikayat wakil rakyat kita masih diramaikan kisah hura-hura belaka. Advokasi & mutu legislasi melambat, sementara perjuangan kesejahteraan anggota sendiri meningkat. Kunjungan kerja jadi sorotan, sebab kandungannya lebih mirip pelesiran. Ada pula pimpinan parlemen kita seolah mencatut rakyatnya untuk politik di Amerika sana. Mudah memanjakan calon presiden orang, gampang berempati soal-soal rakyat sendiri. 560 wakil rakyat ini bukan sembarang, dipilih untuk lantang & kencang. Berbicara untuk dan atas nama kita, Bukan semata urusan anggaran mereka. Memperbaiki martabat anggota dewan memang butuh seluruh rakyat dan segenap tekad kuat.
Mata Najwa 17 Februari 2016 ~ KPK RASA BARU (Menggantung Nasib KPK)
KPK tak habis-habisnya dilanda badai politik. Kita tahu itu tandanya kiprahnya begitu strategis. Diantara lembaga-lembaga negara yang begitu dipercaya. KPK selalu berada di deretan utama. Dan di situlah justru ironinya. Semakin dipercaya semakin sengit pula, kekuasaan menjadi gelisah. Komsioner baru berhadapan dengan masa depan sekaligus masalah warisaan masa silam. Menggantungnya proses hukum komisoner lama hingga tarik ulur kasusnya penyidik KPK. Ini waktunya pimpinan KPK membuktikan komitmen mereka berhadapan dengan ujian. Tes politik KPK juga ajang uji kepemimpinan publik menilai bagaimana pimpinan KPK bertahan
Rakyat biasa harus lancang berpekara membela diri sendiri menjadi pengacara. Saat negara menginjak hak hidup mereka. Orang-orang bersahaja dipaksa berpekara. Memilih jalur hukum mebela nasib walau dunia hukum sepenuhnya asing. Tak ada pengacara yang membela, mungkin karena mereka bukan siapa-siapa. Sebutlah mereka melek hak kewargaaan atau kedzaliman sudah teramat keterlaluan. Mereka mengetuk pintu peradilan dengan keras. Saat hak yang paling dasar telah dirampas. Kenyataannya sebagian mereka berhasil mengoreksi wajah negara yang tidak adil. Setiap orang-orang kecil bertindak. Kita melihat wajah negara terkoreksi lebih bijak. Jangan pernah takut membela hak Anda. Sebab keadilan bukan soal siapa tetapi apa dan bagaimana.
Mata Najwa 12 Agustus 2015 ~ Kocok Ulang Kabinet
Menteri-menteri boleh silih berganti tapi Tuan Presiden tak boleh kehilangan arah dan visi. Buat rakyat siapa Menterinya tak soal tapi ke mana arah negara dibawa ini menjadi pasal. Menteri-menteri hanya pelaksana dari kemauan dan capaian Nawacita. Presiden sebagai penunjuk arah, bukan pekerja atau pendengar titah. Menteri tak boleh hanya cakap bekerja
tapi ternyata tak bisa dipercaya. Berjuang mewujudkan Nawacita bukan sekadar memasarkan bisnis negara. Kita butuh Mentri Ekonomi yang menunjang mengatasi besarnya pasak dari tiang. Membangun Indonesia dalam prioritas dan itu seharusnya hajat hidup orang banyak. Selamat datang Menteri-menteri pengganti, jangan pernah lupa untuk siapa Anda mengabdi.
Mata Najwa 12 September 2015 ~ CINTA UNTUK NEGERI
Tanah air adalah sebuah buku yg terbuka, setiap generasi harus mengisinya dengan karya yang menjadi pena adalah kebaikan, yang menjadi tinta adalah kemanusiaan. Masa depan bangsa menjadi karya bersama, dari rakyat jelata hingga pemimpin di singgasana. Yang harus dibabat adalah egoisme dan kebencian, yang mesti dirajut ialah solidaritas dan kepedulian. Sebab Indonesia dibangun tokoh-tokoh yg memandang jauh ke depan, bukan hanya sibuk sandang pangan apalagi perhiasan. Saatnya yang muda yang berperan dengan kreativitas yang tak gampang padam. Jangan takut dengan kegagalan, kerja keras dulu, pencapaian menyusul kemudian. Bekerja dan berbuatlah dengan sebait puisi, aku mau berkarya seribu tahun lagi.
Mata Najwa 16 September 2015 -~ DPR Dalam Pengawasan Rakyat
Hikayat wakil rakyat kita masih diramaikan kisah hura-hura belaka. Advokasi & mutu legislasi melambat, sementara perjuangan kesejahteraan anggota sendiri meningkat. Kunjungan kerja jadi sorotan, sebab kandungannya lebih mirip pelesiran. Ada pula pimpinan parlemen kita seolah mencatut rakyatnya untuk politik di Amerika sana. Mudah memanjakan calon presiden orang, gampang berempati soal-soal rakyat sendiri. 560 wakil rakyat ini bukan sembarang, dipilih untuk lantang & kencang. Berbicara untuk dan atas nama kita, Bukan semata urusan anggaran mereka. Memperbaiki martabat anggota dewan memang butuh seluruh rakyat dan segenap tekad kuat.
Mata Najwa 17 Februari 2016 ~ KPK RASA BARU (Menggantung Nasib KPK)
KPK tak habis-habisnya dilanda badai politik. Kita tahu itu tandanya kiprahnya begitu strategis. Diantara lembaga-lembaga negara yang begitu dipercaya. KPK selalu berada di deretan utama. Dan di situlah justru ironinya. Semakin dipercaya semakin sengit pula, kekuasaan menjadi gelisah. Komsioner baru berhadapan dengan masa depan sekaligus masalah warisaan masa silam. Menggantungnya proses hukum komisoner lama hingga tarik ulur kasusnya penyidik KPK. Ini waktunya pimpinan KPK membuktikan komitmen mereka berhadapan dengan ujian. Tes politik KPK juga ajang uji kepemimpinan publik menilai bagaimana pimpinan KPK bertahan
0 komentar:
Posting Komentar