Hosting Unlimited Indonesia
Home » » Pengertian Kesiapan Belajar Menurut Ahli

Pengertian Kesiapan Belajar Menurut Ahli

contoh iklan

Pada kesempatan kali ini, Saya akan membuat tulisan mengenai pengertian kesiapan belajar menurut para ahli. Tulisan ini Saya tulis dengan membuat parafrase agar tidak mengalami kesamaan dari naskah aslinya. Apabila masih terjadi kesamaan maka bukanlah suatu kesengajaan dari penulis. Bagi Anda yang ingin menggunakan artikel ini sebagai referensi tentunya Saya sangat senang dan jangan lupa dan wajib mencantumkan sumber referensi website ini.
Untuk meningkatkan minat baca secara online, Saya menyarankan Anda untuk memberikan sedikit tanggapan dan saran melalui kolom komentar yang berada di bawah postingan artikel ini. Kontribusi komentar Anda secara baik akan Saya jadikan sebagai semangat untuk menulis artikel lainnya dan sebagai masukan yang positif untuk masa yang akan datang.

Sebelum memulai suatu pekerjaan, dari tiap orang harus memikirkan dan merencanakan agar pekerjaan tersebut selesai. Begitu pula berlaku untuk seorang siswa dan guru. Pendidik maupun peserta didik perlu memiliki kesiapan segala yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas. Baik fisik, mental maupun kognitifnya.
Menurut Slameto kesiapan merupakan segala situasi dari individu yang membantu untuk memberikan respon dari kondisi tertentu. Kondisi yang terjadi akan sangat berpengaruh terhadap pemberian respon. Kondisi awal siswa dalam menghadapi suatu kondisi apapun akan terlihat dari bagaimana siswa tersebut memberikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan. Sedangkan menurut Hamalik bahwa kesiapan adalah keadaan kapasitas yang dimiliki oleh setiap siswa dalam kaitannya dengan tujuan pengajaran. Situasi siap ditujukan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa sebelumnya dalam memahami materi yang akan diterimanya. Tentunya dalam hal ini, tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila didukung oleh kesiapan belajar siswa dalam menghadapi kondisi belajar di ruang kelas. Kesiapan yang dimiliki oleh siswa akan membantu kemudahan diri dalam menerima kondisi apapun. Situasi sulit akan mudah dipahami dengan mencari solusi dan pemecahannya.
Kondisi tersebut terdiri dari tiga aspek yaitu: fisik, mental dan emosional , kebutuhan, motif dan tujuan , dan keterampilan, pengetahuan dan pengertian materi yang telah dipelajari. Keadaan fisik, mental dan emosional adalah aspek yang mempengaruhi tingkat kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Menurut Sumadi bahwa kesiapan dipandang sebagai persiapan untuk bertindak. Dengan kata lain, kesiapan merupakan reaksi dari kematangan baik secara fisik, mental maupun emosional.
Di samping itu, belajar menurut Winkel sebagai aktivitas mental atau psikis yang berinteraksi aktif dengan lingkungan sekitar yang berakibat terjadinya perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Menurut Cronbach yang dikutip oleh Sumadi bahwa “learning is shown by achange in behaviour as a result of experience” yang memiliki makna bahwa belajar merupakan mengaktualisasikan pancar indera untuk mengamati lingkungan sekitar.
Dari paparan di atas, Nasution menjelaskan bahwa kesiapan belajar adalah kondisi yang mendahului kegiatan belajar. Tanpa adanya kesiapan belajar maka proses pembelajaran tidak dapat berlangsung dengan baik. Kesiapan belajar adalah kondisi awal suatu kegiatan yang membantu rasa siap untuk memberi tanggapan dari pertanyaan sehingga dapat mencapai tujuan pengajaran yang direncanakan. Kesiapan belajar juga diartikan sebagai kesediaan siswa untuk menerima dan melaksanakan aktivitas belajar dengan kesadaran guna mendapatkan hasil dari belajar itu sendiri, yaitu perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kebiasaan, nilai dan sikap melalui cara mengamati, meniru, latihan, menganalisis serta pengalaman baru pada diri siswa.


Refefensi
Sumadi Suryabrata,Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, h.23
W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1991, h.36
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h.113
Oemar Hamalik,Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h.41

contoh iklan

0 komentar:

Posting Komentar