Masalah secara umum diartikan sebagai kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Hal ini berbeda dengan pendapat Sumardyono yang berendapat bahwa problem memiliki makna khusus yang berkaitan erat dengan suatu pendekatan pembelajaran yaitu problem soling. Namun di samping itu, tidak setiap soal merupakan masalah atau problem.
Menurut Bell definisi masalah adalah kondisi yang dapat digolongkan sebagai masalah bagi seseorang jika suatu keadaan disadari, ada keinginan dan diraskan perlu melakukan tindakan untuk mengatasinya dan melakukannya, sehingga tidak secara cepat ditemukan solusi dari situasi tersebut.
Menurut Johson masalah adalah isu yang berkaitan dengan topik bahasan dalam proses pemelajaran yang dirasakan oleh siswa untuk segera diselesaikan. Masalah memiliki sifat konflik isu atau kontroersal, masalah dianggap penting dan dapat diselesaikan. Sedangkan menurut Ruddeffendi bahwa masalah bagi siswa yang pertama adalah kurangnya prosedur tertentu untuk menyelesaikan, kedua siswa sudah mampu menyelesaikannya, dan ketiga adalah adanya niat untuk menyelesaikannya.
Kiatan masalah dengan matematika, Fadjar berpendapat bahwa masalah adalah pertanyaan yang harus dijawab. Namun tidak semua pertanyaan dapat disebut sebagai masalah. Suatu pertanyaan dikatakan sebagai masalah jika memiliki adanya tantangan yang dapat dipecahkan oleh prosedur yang sudah diketahui oleh pelaku yang diberikan pertanyaan. Meiring menyatakan masalah matematika memiliki beberapa syarat:
Menurut polya yang dikutip oleh Hudoyo bahwa pemecahan masalah merupakan suatu usaha untuk mencari solusi dan untuk mencapai tujuan yang tidak cepat dapat dicapai. Pemecahan masalah merupakan bentuk tingkatan aktivitas intelektual individu yang terbilang sangat tinggi. Sebab pemecahan masalah suatu kegiatan intelektual guna mencari solusi permasalahan dengan modal pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki atau dari pengalaman yang pernah dialami.
Pemecahan masalah justru akan memunculka ide baru, teknik baru atau bahkan pengetahuan yang baru, tentunya dari berbagai persepsi yang berbeda dari tiap individu. Misalnya pemecahan masalah yang berasal dari soal cerita dimana setiap individu memiliki keterampilan menghubungkan matematika dan cara pengaplikasian matematika terhadap kehidupan sehari-hari yang berbeda. Oleh karena itu, pemecahan masalah termasuk dalam proses berpikir tingkat tinggi dan memiliki peranan penting dalam pelajaran matematika.
Menurut Polya yang dikutip oleh Aisyah, menyatakan pendapat bahwa terdapat dua macam masalah dalam matematika yaitu:
Masalah untuk menemukan
Masalah untuk membuktikan
Dalam masalah untuk menemukan, siswa diajak agar dapat mengerti inti persoalan masalah yang diberikan sehingga menyangkut ke dalam metode yang digunakan untuk membuktikan solusi dari permasalahan yang diberikan. Sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang berbeda dengan siswa lain dalam hal mencerna informasi yang ada di dalam persoalan matematika. Pemecahan masalah matematika merupakan keterampilan siswa untuk menyelesaikan persoalan yang tidak bisa yang biasa disajikan dalam bentuk soal cerita atau aplikasi matematika hingga pembuktian teori matematika.
Referensi
Fadjar, Shidiq. Pentingnya Pemecahan Masalah. Yogyakarta: P4TK [onlie]
Sumardyono. 2011. Pengertian Dasar Problem Solving. Yogyakara: P4TK [onlie]
Hudoyo. 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional
Polya, G. 1985. How to SOlve it: A New Aspect of Mathematic Method
Russffendi, E.T. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensi Dalam Mengajar Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
Semoga bermanfaat, mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan.
Silahkan komentar yang positif melalui kolom di bawah ini.
Menurut Johson masalah adalah isu yang berkaitan dengan topik bahasan dalam proses pemelajaran yang dirasakan oleh siswa untuk segera diselesaikan. Masalah memiliki sifat konflik isu atau kontroersal, masalah dianggap penting dan dapat diselesaikan. Sedangkan menurut Ruddeffendi bahwa masalah bagi siswa yang pertama adalah kurangnya prosedur tertentu untuk menyelesaikan, kedua siswa sudah mampu menyelesaikannya, dan ketiga adalah adanya niat untuk menyelesaikannya.
Kiatan masalah dengan matematika, Fadjar berpendapat bahwa masalah adalah pertanyaan yang harus dijawab. Namun tidak semua pertanyaan dapat disebut sebagai masalah. Suatu pertanyaan dikatakan sebagai masalah jika memiliki adanya tantangan yang dapat dipecahkan oleh prosedur yang sudah diketahui oleh pelaku yang diberikan pertanyaan. Meiring menyatakan masalah matematika memiliki beberapa syarat:
- Kondisi harus terdiri dari penyataan awal dan tujuan
- Kondisi memuat ide-ide matematika
- Menarik minat orang untuk mencari solusinya
- Memuat penghalang rintangan antara yang diketahui dan yang diinginkan.
Menurut polya yang dikutip oleh Hudoyo bahwa pemecahan masalah merupakan suatu usaha untuk mencari solusi dan untuk mencapai tujuan yang tidak cepat dapat dicapai. Pemecahan masalah merupakan bentuk tingkatan aktivitas intelektual individu yang terbilang sangat tinggi. Sebab pemecahan masalah suatu kegiatan intelektual guna mencari solusi permasalahan dengan modal pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki atau dari pengalaman yang pernah dialami.
Pemecahan masalah justru akan memunculka ide baru, teknik baru atau bahkan pengetahuan yang baru, tentunya dari berbagai persepsi yang berbeda dari tiap individu. Misalnya pemecahan masalah yang berasal dari soal cerita dimana setiap individu memiliki keterampilan menghubungkan matematika dan cara pengaplikasian matematika terhadap kehidupan sehari-hari yang berbeda. Oleh karena itu, pemecahan masalah termasuk dalam proses berpikir tingkat tinggi dan memiliki peranan penting dalam pelajaran matematika.
Menurut Polya yang dikutip oleh Aisyah, menyatakan pendapat bahwa terdapat dua macam masalah dalam matematika yaitu:
Masalah untuk menemukan
Masalah untuk membuktikan
Dalam masalah untuk menemukan, siswa diajak agar dapat mengerti inti persoalan masalah yang diberikan sehingga menyangkut ke dalam metode yang digunakan untuk membuktikan solusi dari permasalahan yang diberikan. Sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang berbeda dengan siswa lain dalam hal mencerna informasi yang ada di dalam persoalan matematika. Pemecahan masalah matematika merupakan keterampilan siswa untuk menyelesaikan persoalan yang tidak bisa yang biasa disajikan dalam bentuk soal cerita atau aplikasi matematika hingga pembuktian teori matematika.
Referensi
Fadjar, Shidiq. Pentingnya Pemecahan Masalah. Yogyakarta: P4TK [onlie]
Sumardyono. 2011. Pengertian Dasar Problem Solving. Yogyakara: P4TK [onlie]
Hudoyo. 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional
Polya, G. 1985. How to SOlve it: A New Aspect of Mathematic Method
Russffendi, E.T. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensi Dalam Mengajar Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
Semoga bermanfaat, mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan.
Silahkan komentar yang positif melalui kolom di bawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar