Tidak sedikit penelitian yang ada menggunakan penelitian kuantitatif. Sebagian orang memiliki penelitian kuantitatif karena senang berhitung, malu malas melakukan observasi atau wawancara dan bisa juga terjadi karena karakteristik variabel penelitian diharuskannya menggunakan kuantitatif. Sangat banyak desain penelitian kuantitatif yang disarankan oleh ahli metodologi penelitian ilmiah. Namun, desain eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif yang banyak dilakukan oleh para peneliti dan mahasiswa dalam melaksanakan penelitian mereka. Ataukah Anda bahwa ada tiga jenis metode penelitian eksperimen ?. Mari simak sedikit penjelasan mengenai desain eksperimental di bawah ini.
Secara singkat metode eksperimen adalah penelitian dilkaksanakan di kelas atau sampel epneleitian dengan diberikannya perlakuan khusus untuk terjadinya kondisi dan keadaan yang baru setelah perlakuan tersebut. dalam penelitian eksperimen yang dilakukan oleh peneliti yaitu merancang penelitian secara terurut, sistematis dari setiap kejadian dalam penelitian, dan selalu mengamati dengan seksama atas perubahan yang telah terjadi setelah diadakannya perlakuan khusus. Faktor internal dan eksternal dalam penelitian eksperimen perlu mendapatkan perhatian khusus, hal ini untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut sudah valid atau belum. Contohnya penelitian eksperimen untuk mengetahui perbedaan , apakah terdapat variabel di luar yang berpengaruh dan bagaimana perubahan sebab akibat dapat digeneralisasikan untuk hasil studi di waktu mendatang, dan berlaku untuk orang yang berbeda?. Tentunya dalam penelitian eksperimen yang secara cermat dilakukan peneliti ialah mengamati dan memberikan informasi terkait faktor internal dan eksternal terhadap penelitian eksperimentalnya.
Terdapat tiga jenis metode eksperimen yang dapat digunakan untuk penelitian. Tiga metode desain yang dipilih memiliki karakteristik untuk mengendalikan antara variabel bebas dan terikat dalam suatu penelitian. Ketiga metode eksperimen tersebut ialah para-eksperimen, eksperimen semu dan eksperimen penuh.
Metode desain Pra-Eksperimen
Dalam metode yang pertama ini, memiliki karakteristik bahwa subjek penelitian adalah terdiri dari satu sampel dari populasi, dengan kata lain tidak adanya kelompok kontrol. Metode desain Pra-Eksperimen merupakan penelitian yang memfokuskan pada akibat dari perlakuan khusus dalam penelitian. Sedangkan dalam desain eksperimen semu dan eksperimen penuh malah sebaliknya, fokus penelitian tidak hanya pada satu kelompok penelitian saja karena adanya kelompok kontrol.
Salah satu desain para-eksperimen atau quasi eksperimen yang sederhana seperti berikut ini.
X -> O
X adalah perlakuan atau manipulasi tindakan terhadap variabel bebas
O adalah pengamatan atau pengukuran terhadap variabel terikat
Dalam hal ini penelitian memfokusnya untuk mengamati dan mengukur perubahan suatu kondisi setelah terjadinya tindakan khusus. Desain pra-eksperimen sebenarnya memiliki kelemahan jika digunakan sebagai desain penelitian, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Desain pra-eksperimen memiliki keterbatasan atau kelemahan dalam menarik kesimpulan penelitian, hal ini dikarenakan tidak adanya kelompok kontrol, tidak dilakukan pengendalian terhadap variabel lain dan validitas internet tidak terjadi. Perubahan yang terjadi dalam kelompok eksperimen sebenarnya bisa saja terjadi pada suatu kelompok yang ternyata tidak diberi perlakuan khusus, oleh sebab itu perlu membuktikannya dengan mengadakan kelompok kontrol untuk memastikan adakah perbedaan hasil kondisi. Hasil yang diambil dari desain pra-eksperimen tidak mengendalikan faktor lainnya sehingga yang dikhawatirkan adalah tidak dapat menjelaskan sebab perubahan terjadi pada suatu kelompok yang mungkin saja karena adanya faktor lainnya.
Silakan share dan ketikkan komentar setelah selesai membaca artikel ini.
Isikan email Anda untuk menjadi pelanggan setia website ini dan akan kami kirimkan artikel terbaru langsung ke email.
loading...
0 komentar:
Posting Komentar